Hati-Hati CDI Shogun Kebo
Sampai sekarang, banyak yang masih latah menggunakan CDI Suzuki Shogun
110. Katanya bebas limiter dan paling simpel. Padahal tidak tahu alasan
teknisnya. Perlu diwapadai, asal pakai atau caplok itu bahaya. Walau
bebas limiter, tapi pengapian bisa kelewat maju. Piston bisa bolong,
karena piston sedang naik, bunga api meletik lebih awal. Akhirnya piston
beradu dengan ledakan. Bisa pecah.
Misalkan CDI Shogun 110 dipasang di Honda Karisma. Ketika putaran
menengah ke atas, timing pengapian mencapai 53 sebelum TMA. Sangat
advance atau kelewat awal. Piston bisa bolong. Padahal, pengapian Shogun
110 standar, timing terbesar 29 sebelum TMA. Dipakai di Karisma sangat
jauh majunya. Untuk itu harus tahu cara kerja dan modifikasinya supaya
Karisma bisa pakai CDI Shogun dan aman. Cara kerja CDI Shogun 110 masih
analog. Sehingga sangat mudah seting timing pengapian secara mekanis.
Mekanik awam juga bisa melakukan.
Derajat timing pengapian bisa diatur lewat panjang pick up pulser.
Tonjolan pick up pulser bisa dilihat di mangkuk magnet. Di Shogun
panjangnya hanya 14 mm. Kalau Karisma 38 mm. Ketika langsam sampai
dengan putaran mesin mencapai 2.500 rpm, timing pengapian hanya 15
sebelum TMA. Angka 15 didapat dari jarak ujung tonjolan belakang pick up
sampai posisi pulser 15 mm atau 15.
Pada putaran mesin lebih dari 2.500 rpm, timing pengapian akan
bertambah. Yaitu 15° ditambah panjang pick up atau tonjoan Shogun yang
14 mm. Berarti timing jadi 15 + 14 = 29 derajat. Bayangkan kalau
dipasang di Karisma yang punya tonjolan pick up 38 mm. Jadinya timing
pengapian 15° + 38° = 53° sebelum TMA. Sangat maju sekali dan harus
dimodifikasi. Modifikasi tergantung kemauan dari mekanik. Misalkan
timing pengapian masih tetap seperti Shogun 110. Maka panjang tonjolan
pick up di magnet Karisma harus dipotong,.
Bagian mana pick up yang dipotong? Agar tidak salah kaprah perhatikan
arah putaran mesin. Nah, tonjolan yang dipotong atau diratakan bagian
depan. Kalau dilihat bagian sebelah kiri. Untuk meratakan tonjolan pick
up, bisa menggunakan gerinda. Panjang pemotongan bisa dihitung. Panjang
pick up Karisma dikurangi panjang pick up Shogun 110. Jadinya panjang
yang dipotong 38-14 mm = 24 mm.
Pick up yang di potong bagian depan (kiri). Panjang pick up pulser.
Dimodif sesuai derajat di mau. Tapi hanya untuk CDI Analog
(kanan) Dengan begitu, timing pangapian akan menjadi 15 + 14 = 29
derajat. Tapi, bagaimana jika pengapian kepingin lebih maju lagi.
Seperti CDI racing misalnya jadi 32 mm.
Sangat gampang sekali. Tinggal dikalkulasi dengan cara sederhana. Timing
awal atau langsam 15°, agar jadi 32 tinggal ditambah dari panjang pick
up. Jadinya panjang pick up harus dibuat menjadi 17 mm.
Jangan Terbalik
Sebenarnya sayang kalau motor yang baru kembali lagi menggunakan CDI
Shogun. Itu bisa dibilang sama seperti kembali lagi ke zaman dulu. Untuk
menghilangkan limiter, caranya bisa menggunakan CDI yang unlimiter atau
racing. Karena sekarang sudah dijual murah. Bahkan lebih murah dari CDI
Shogun standar.
Misalkan CDI Varro yang promosinya unlimiter. Walau kurva pengapian sama
dengan standar namun tetap lebih maju dibanding CDI Shogun yang
perubahan timingnya hanya sedikit. Yang dimaksud sedikit timingnya hanya
15 di rpm bawah dan 29 lewat dari langsam. Kurvanya akan begitu sampai
rpm tinggi. Ini tidak menguntungkan, padahal di motor sekarang bisa
berubah setiap 3.000 rpm
Selain itu, juga bisa merusak magnet. Sebab pick up atau tonjolan di
magnet harus digerus. Kalau dikembalikkan lagi ke versi standar jadi
lebih susah. Tetap CDI racing lebih fleksibel karena bisa diprogram.
Kurva Sederhana
Pada CDI analog, memang susah dibikin beberapa step pengapian. Timingnya
hanya terbatas untuk langsam dan putaran tinggi. Seperti CDI Shogun
110. Pada saat langsam, timing pengapian 15 sebelum TMA. Pada putaran
menengah dan rpm tinggi stag di 29. Akan turun di rpm lebih dari
11.000. Tidak seperti CDI digital yang banyak dipakai di motor sekarang.
Timing pengapian bisa dibuat beberapa step. Bisa diprogram setiap 500
atau bahan 100 rpm bisa dibuat berubah.
Makanya CDI analog ditinggalkan oleh pabrikan motor sekarang. Ciri CDI
analog ini pada ukuran pick up pulser, sangat pendek. Seperti Suzuki
Shogun 110 punya panjang pick up hanya 14 mm. Berbeda dengan motor yang
mengnut CDI sudah digital. Seperti Karisma panjang pick up 38 mm. Yamaha
Jupiter-Z atau Mio 57,5 mm. Ini yang membuat bisa diprogram dalam
banyak step.